Kamis, 17 September 2009

Sepenggal Kisah Perjalanan Pejuang Zaman

Aku tak tahu kenapa aku berpikir seperti ini, aku perhatikan setiap Insan muda pada zaman ini. dari mulai perilaku , cara berbicara, cara pandang. apakah mereka tak berpikir betapa susahnya para Pahlawan merebut Tanah Air Tercinta ini? Kini Kurasa semua insan insan muda ini terlalu congkak, terlalu sombong , dan yang paling banyak terlalu melebih lebihkan sesuatu hal kecil Sungguh sebenarnya aku tak ingin mengeluhkan ini. dan ku coba berpikir sejenak, dan ku coba telusuri,,ah sungguh ini tak mau ku katakan tapi ini mungkin hanya pikiranku...apakah benar atau tidak nya akupun tak tahu, aku teruskan perjalanan malamku..langkah langkahku terasa semakin berat, Mungkin Karena malam sudah semakin larut dan akupun mulai lelah berjalan.
lalu akupun memfokuskan diri dengan perjalananku untuk mencari tempat untuk sedikit melepaskan lelahku. Akhirnya aku menemukan sebuah Mushola Usam yang tak terurus sama sekali, saat berada di depan Mushola akupun mulai membayangkan hal yang aneh-aneh, bulu kuduku serasa merinding sempat aku berpikir untuk lari sekencang-kencangnya dari sana.
tapi ku coba tenangkan diriku, aku termenung sekejap di bawah cahaya bulan dan dinginnya malam, ini Rumah Allah pasti Mushola ini lebih mulya dari rumah-rumah para pejabat yang Korup, Pasti Rumah ini Lebih Mulya dari pada rumah orang kaya yang terus berfoya-foya. lalu aku tersentak kaget saat ada ranting kecil dari pohon yang berada di samping mushola itu menimpa kepalaku, akupun bergumam mengapa aku harus menyalahkan orang-orang lain hanya untuk tidur memang mereka korupsi memang mereka melupakan Allah tapi apakah Allah suka aku menyalahkan mereka atas keadaanku sekarang. lalu aku mencari air wudlu dan masuk kedalam mushola kulihat jam ternyata sudah pukul 1 pagi, aku pun mendirikan shalat sunah dan berdoa. karena seluruh tubuhku sudah tak kuat ku gerakan lagi dan matapun protes ingin di manjakan aku pun tidur terlelap dalam sebuah pikiran yang terus gelisah atas pertanyaan yang tak bisa ku jawab.
saat aku terlelap dalam Istirahatku, akupun terbangunkan oleh suara sesosok pria tua yang aku taksir umurnya 70 tahunan. dan akupun mulai terbangun dan memberikan senyuman termanis dan terindah padanya. Ia Berkata padaku "Si Ujang Timana?Bade Shalat Subuh henteu?"(ade darimana?mau shalat Subuh tidak?), akupun menjawab "abi ti lembur GK bah?muhun bade atuh bah"(saya dari Desa GK kek?ya saya mau donk kek) lalu akupun beranjak bangun dan mengambil air wudlu dan melaksakan shalat Subuh berjamaah berdua bersama kakek tadi. lalu setelah shalat akupun memulai bercakap dengan kakek berumur 70 tahunan dalam percakapan itu aku merasa ada sesuatu yang ganjil dan membuatku tertantang untuk mencari tahu. ada sebuah tempat .......(Bersambung)

0 Comments:

Post a Comment




Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Bridal Dresses. Powered by Blogger